Kalsium adalah zat organik yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia. Pada manusia normal, kandungan kalsium adalah 1,5 sampai 2,2% dari berat tubuh, berat total sekitar 700 sampai 1400 g. 99% dari kalsium tersebut terdapat di dalam tulang dan gigi; sisanya tersebar di cairan tubuh dan di dalam jaringan lunak, dalam bentuk larutan. Kalsium tersebar di dalam dan di luar pembuluh darah, di dalam dan di luar sel di seluruh tubuh, dan ikut serta dalam berbagai aktivitas kehidupan.
Apa fungsi kalsium terhadap mekanisme tubuh?
Kalsium merupakan regulator aktivitas kehidupan tubuh manusia.
Kalsium mengemban fungsi fisiologis yang penting dalam tahap pertumbuhan manusia, mulai dari anak-anak sampai dewasa bahkan hingga usia tua, kalsium merupakan unsur penting yang tak boleh kurang untuk menjamin tubuh yang sehat dan usia panjang.
Kalsium sangat penting bagi pembentukan tulang dan gigi pada anak-anak dan remaja yang sedang tumbuh, dan mempunyai fungsi penting untuk mempertahankan struktur normal sel, penyampaian pesan syaraf, fungsi penyusutan otot, dan denyut normal jantung, serta mempunyai pengaruh dalam mengendalikan pembekuan darah dan tekanan darah. Tubuh manusia setiap hari kehilangan kurang lebih 600 gram kalsium.
Apa yang akan terjadi jika tubuh kita kekurangan kalsium?
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan gejala-gejala sebagai berikut:
1. Masa hamil: gigi linu, sakit punggung dan pinggang ngilu, tegang, lemah, mual di pagi hari, insomnia, keram;
2. Masa menyusui: gigi sakit dan linu, sakit pinggang, keram, osteoporosis, tulang mudah patah
3. Masa pertumbuhan: pertumbuhan terlambat, menurunnya imunitas tubuh, mudah terserang influenza, pertumbuhan tulang tak baik, kebusukan gigi, mata minus;
4. Orang dewasa: keram otot, tegang dan sulit tidur, jantung berdebar tak normal, badan sering pegal;
5. Menopose: sakit pingang, insomnia, tegang, nuansa hati tak baik;
6. Manula: insomnia, osteoporosis, tulang mudah patah, tinggi badan menyusut, sakit punggung dan pinggang ngilu, keram.
GLUKOSAMIN
Glukosamin pertama kali diidentifikasi oleh Dr. Georg Ledderhose pada tahun 1876, tapi struktur stereokimia tidak sepenuhnya diketahui sampai ditemukan oleh Walter Haworth pada tahun 1939.[1]
Glukosamin (C6H13NO5) merupakan gula amino dan prekursor penting dalam sintesis biokimia dari protein glikosilasi dan lipid. Glukosamin ditemukan sebagai komponen utama dari rangka luar krustasea, artropoda, dan cendawan. D-Glukosamin dibuat secara alami dalam bentuk glukosamin-6-fosfat, dan merupakan prekursor biokimia dari semua gula yang mengandung nitrogen.[2] Specifically, glucosamine-6-phosphate is synthesized from fructose-6-phosphate and glutamine[3] as the first step of the hexosamine biosynthesis pathway.[4] Produk akhir dari lintasan ini adalah UDP-N-asetilglukosamin (UDP-GlcNAc), yang kemudian digunakan untuk membentuk glikosaminoglikan, proteoglikan, dan glikolipid.
Susu mengandung kalsium yang sangat baik untuk kesehatan tulang, terutama untuk menjaga tulang dari bahaya osteoporosis atau pengeroposan tulang. Kesadaran mengenai pentingnya kalsium bagi kesehatan tulang mulai tumbuh di masyarakat, hal ini dapat dilihat dari makin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi susu sebagai sumber kalsium secara rutin, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia. Tetapi untuk menunjang pergerakan tubuh yang optimal, selain memiliki tulang yang sehat juga harus didukung oleh persendian yang sehat. Sendi sendiri adalah suatu penghubung antara ruas tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya. Sedangkan Fungsi sendi adalah untuk memungkinkan terjadinya pergerakan diantara kedua tulang. Mengenai jumlah serta jenis pergerakan yang dapat dilakukan oleh sendi, tergantung dari jenis persendiannya.
GAMBAR Sendi sinovial di lutut keadaan baik:
GAMABAR Sendi sinovial yang mengalami kerusakan
Saat tubuh bergerak & beraktifitas, maka sendi-sendi akan mengalami penekanan. Terutama saat berjalan, menaiki/menuruni tangga ataupun mengangkat beban berat. Semakin berat aktifitas yang dilakukan, maka penekanan terhadap sendi juga akan semakin berat.
Salah satu penyakit yang dapat menyerang persendian adalah osteoarthritis, yaitu suatu penyakit degeneratif kronis yang menimbulkan rasa nyeri akibat kerusakan tulang rawan yang terletak antara tulang & sendi. Apabila kerusakan tersebut tidak juga ditangani, dapat mengakibatkan bantalan pada sendi hilang sehingga tulang akan saling bergesekan. Hal ini akan membuat sendi terasa kaku dan sakit. Osteoarthritis disebut penyakit degeneratif kronis karena biasanya terjadi dalam waktu lama pada lansia sebagai bagian dari proses penuaan, meskipun penyebabnya dapat juga karena faktor lain.
Bila osteoarthritis sudah terjadi dalam tahap yang berat, dapat menyebabkan kecacatan karena belum ada penyembuhannya. Obat-obat yang digunakan biasanya hanya untuk menghilangkan/mengurangi gejala yang dirasakan. Oleh karena itu pencegahan merupakan hal yang penting untuk dilakukan, supaya tidak terkena osteoarthritis. Salah satu senyawa yang banyak digunakan untuk menjaga kesehatan sendi adalah glukosamin. Glukosamin sendiri adalah senyawa pembangun pada tulang rawan, yang berfungsi sebagai bantalan pada ujung tulang & mencegah terjadinya keretakan tulang saat bergerak. Glukosamin tidak terdapat dalam jumlah cukup pada makanan & harus disintesa sendiri oleh tubuh. Kemampuan tubuh untuk mensintesa glukosamin juga dapat berkurang seiring dengan bertambahnya usia, oleh karena itu pada orang lanjut usia, lebih mudah untuk terkena osteoarthritis. Salah satu cara untuk menjamin ketersediaan glukosamin dalam tubuh adalah dengan mengkonsumsi glukosamin. Saat ini sudah banyak tersedia suplemen yang mengandung glukosamin di pasaran, baik yang berbentuk tablet, kapsul, krim oles. ataupun susu dengan tambahan kandungan glukosamin didalamnya. Susu yang mengandung glukosamin ini dapat mempunyai manfaat ganda, yaitu kandungan kalsiumnya dapat menjaga kesehatan tulang serta mencegah terkena osteoporosis, sednagkan kandungan glukosaminnya dapat menjaga kesehatan persendian & mencegah terkena osteoarthritis. Yang perlu diperhatikan adalah, suplement tersebut sebaiknya dikonsumsi secara rutin & teratur, karena bersifat untuk menjaga kesehatan & mencegah terkena penyakit. Sehingga di masa tua nanti, kita dapat tetap sehat & aktif bergerak tanpa mengalami gangguan, baik pada tulang maupun persendian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar