Selasa, 14 September 2010

CARA MENGATASI ASMA PADA ANAK

Asma pada anak meluas dalam beberapa dekade ini. Sebagai penyakit kronis umum pada anak-anak, asma pada anak menyebabkan lebih banyak ketidak-hadiran di sekolah. Asma pada anak dan orang dewasa memiliki persamaan penyebab – pembengkakan pada saluran pernapasan. Pembengkakan ini membuat saluran pernapasan terlalu sensitif, memiliki tanda dan gejala dari batuk ringan atau napas sengau sampai gangguan serius pada pernapasan. Beruntungnya, asma pada anak dapat diatasi. Meskipun asma pada anak tidak dapat disembuhkan, anda dan anak anda dapat menjaga gejala tetap terkontrol dengan membuat perencanaan tertulis, mengamati, kunjungan rutin ke dokter anda dan membuat perubahan pengobatan jika diperlukan.

GEJALA
Asma pada anak-anak sangat mengganggu, menyebabkan hari-hari yang menjemukan karena tidak dapat bermain, berolahraga, dan aktifitas harian anak-anak pada umumnya. Pada beberapa anak, asma yang tidak terkelola secara baik dapat menjadi serius atau bahkan mengancam nyawa.

Tanda dan gejala umum asma pada anak antara lain:

Batuk
• Suara sengau atau siulan pada saat bernapas
• Napas pendek
• Pengetatan pada otot dada

Tanda dan gejala lain asma pada anak antara lain:
• Sulit tidur karena napas yang pendek, batuk atau napas sengau
• Batuk atau sengau yang memburuk ketika terserang virus pernapasan, seperti pilek dan flu
• Tertundanya penyembuhan atau mengalami bronchitis setelah infeksi saluran pernapasan
• Kelelahan atau masalah pernapasan terjadi ketika bermain atau olahraga

Tanda dan gejala asma berbeda pada setiap anak, dan dapat memburuk atau membaik. Ketika suara sengau adalah yang paling dihubungkan dengan asma, tidak semua anak dengan asma bersuara sengau. Anak anda dapat hanya memiliki satu tanda atau gejala, seperti batuk yang tidak hilang atau penyumbatan di dada.
Terkadang sulit untuk mengatakan apakah gejala pada anak anda disebabkan oleh asma. Napas sengau dan gejala seperti asma lain mungkin disebabkan infeksi bronchitis atau masalah pernapasan lain.

Penyebab, Faktor Risiko dan Pencegahan

Penyebab
Pada anak penderita asma, sistem imun yang terlalu sensitif membuat saluran pernapasan mengalami pembengkakan dan peradangan saat terkena pemicu seperti asap atau alergen. Terkadang, gejala asma terjadi tanpa pemicu yang jelas. Ketika asma terjadi, otot saluran pernapasan mengerut, lapisan saluran pernapasan membengkak, dan lendir tebal memenuhi saluran bronchial, membuat gejala asma terjadi.

Pemicu asma yang berbeda pada setiap anak antara lain:
• Infeksi virus, seperti pilek
• Alergen, seperti debu, bulu hewan, serbuk sari atau jamur
• Asap tembakau atau polutan lingkungan lain
• Olahraga
• Perubahan udara atau udara dingin
Kondisi yang berhubungan dengan asma antara lain:
• Hidung basah dan sesak yang kronis (rhinitis)
• Peradangan sinus (sinusitis)
• Rasa panas di dalam perut (gastroesophageal reflux disease)


Faktor risiko

Tidak jelas mengapa beberapa anak mengalami asma dan yang lain tidak, tapi ini mungkin merupakan kombinasi genetik (keturunan) dan faktor lingkungan. Anak dengan catatan keluarga memiliki asma memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami asma. Faktor lingkungan lain yang dapat meningkatkan peluang anak anda mengalami asma antara lain :
• Terkena asap tembakau
• Reaksi alergi sebelumnya, termasuk reaksi kulit, alergi makanan atau alergi rhinitis
• Tinggal di lingkungan kota besar dengan peningkatan terkena polusi udara
• Catatan keluarga dengan asma, alergi rhinitis, gatal-gatal atau eksim
• Berat badan rendah ketika lahir
• Obesitas

Pencegahan
Perencanaan yang hati-hati dan mengendalikan pemicu asma adalah jalan terbaik untuk mencegah serangan asma.
• Hindari pemicu. Sebanyak mungkin, hindari alergen dan iritan yang dokter anda identifikasi sebagai pemicu asma
• Larang merokok di sekitar anak anda. Terkena asap tembakau saat bayi adalah risiko yang paling besar terjadinya asma pada anak, seperti halnya pemicu umum serangan asma.
• Dorong anak anda untuk aktif. Sepanjang asma anak anda dapat dikontrol dengan baik, aktivitas fisik yang rutin dapat membuat kondisi paru-paru bekerja dengan lebih efisien
• Miliki perencanaan. Berkerjasama dengan dokter anak anda untuk mengembangkan perencanaan terhadap asma, dan pastikan semua penjaga anak anda – care center, guru, pelatih, dan orang tua teman anak anda – memiliki salinannya. Beberapa rencana menggunakan peak flow meter yang dapat mendeteksi penurunan fungsi paru-paru sebelum anak anda merasakan gejala apapun, berikan informasi penting bagaimana merawat asma anak anda dari hari ke hari.

4 TIPS Agar Asma Pada Anak Anda Tidak Kambuh


SATU. Minum obat asma yang benar
Sebelum anda membaca tips ini pastikan anda memiliki persediaan obat asma bila putra atau putri anda menderita asma. Masalah umumnya seringkali orang tua penderita asma tidak TANGGAP dengan kondisi anaknya sendiri. Terlambat meminum/menghirup obat asma saat serangan bisa membuat penanganan serangan asma jadi lebih susah.

DUA. Minta ke dokter keluarga anda persediaan obat asma.
Pada dasarnya obat asma dibagi menjadi 2 golongan,
1. Obat pelega: Obat ini berfungsi melebarkan saluran nafas yang menyempit pada saat serangan asma. Obat jenis inilah yang harus anda sediakan di rumah. Jadi, penderita serangan asma yang tadinya sesak bila diberi obat jenis ini akan terasa tidak sesak lagi. Obat ini bisa berupa syrup, tablet,inhaler,nebulizer (uap), suntikan. Untuk anak yang sudah bisa menggunakan inhaler, dianjurkan menggunakan inhaler karena efektifitasnya dan efek samping yang minimal. Yang termasuk obat jenis ini adalah ventolin,asma soho, napacin, bricasma, salbutamol, amynophilin dll.
2. Obat pengontrol : Obat ini bertujuan agar tidak mudah terjadi/mencegah serangan asma.
Obat inilah yang harus dipakai setiap hari bila serangan asma anak anda termasuk sering (gejala >1x/minggu tapi <1x/hari). Dengan memakai obat jenis ini, diharapkan serangan asma dapat dicegah.
 
TIGA. Minum obat asma di saat yang tepat.
Kuncinya, bila serangan asma terasa mau muncul segera minum obat asma (obat pelega), diulang terus sesuai dosis yang dianjurkan hingga gejala hilang. Bila gejala tidak hilang setelah pemakaian beberapa dosis, baru bawa ke dokter. Karena serangan asma bisa terjadi kapan saja maka persediaan obat asma merupakan hal yang wajib untuk menghindari serangan asma yang berat. Bagi penderita yang menggunakan obat pengontrol, maka gunakan tiap hari sesuai dosis yang dianjurkan dokter anda.

EMPAT. Lakukan Segera bukan cuman sekedar dibaca..!!

Tidak ada komentar: