Selasa, 04 Oktober 2011

KHASIAT DAUN CINCAU

Cincau adalah gel serupa agar-agar yang diperoleh dari perendaman daun (atau organ lain) tumbuhan tertentu dalam air. Gel terbentuk karena daun tumbuhan tersebut mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul-molekul air. Kata “cincau” sendiri berasal dari dialek Hokkian sienchau yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa. Cincau sendiri di bahasa asalnya sebenarnya adalah nama tumbuhan (Mesone. spp.) yang menjadi bahan pembuatan gel ini. Cincau paling banyak digunakan sebagai komponen utama minuman penyegar (misalnya dalam es cincau atau es campur). Dilaporkan juga cincau memiliki efek penyejuk serta penyeluruh.

Sebagai Obat
Daun cincau, luar biasa khasiatnya. Diantaranya dapat mengobati beberapa penyakit
diantaranya obat panas, obat demam , panas dalam, sakit perut (mual) , diare, penyakit Vertigo, saluran pencernaan , hipertensi dan Kolesterol. maag yang kronis juga bisa di obati dengan ramuan ini asal rutin .
Penelitian ilmiah pun menambah daftar panjang khasiatnya. Salah satunya sebagai antikanker


Cara Mengolah Daun Cincau :

A.(Cara Pertama)
1. Ambil kira 15 lembar daun cincau
2. Lalu peras dengan air bersih yang matang satu 3/4 gelas.
3. Peras daun sampai perasaan mengental.
4 Ramuan di minum langsung jangan sampai menjadi agar2
5. Ramuan di minum 2 kali sehari, sebelum makan dan sebelum tidur.
6. Minumlah secara rutin, dalam satu minggu sudah bisa dilihat hasilnya.
7. Selamat Mencoba resep ramuan keluarga kami
(Resep pengobatan alami)

B. (Cara Kedua)
1. cuci daun cincau yang dipetik dari tangkai, direndam dalam air, diremas-remas,
2. kemudian didiamkan selama 24 jam (sampai terbentuk agar-agar).
Tujuan mendiamkan semalam adalah untuk memberi kesempatan pada hidrat arang mengikat air sebanyak-banyaknya.

C. (Cara Ketiga )
1. Daun cincau diremas-remas atau dihancurkan
2. Lalu dilakukan perendaman
3. Ada juga yang menyertakan perebusan terlebih dahulu
4. Berikan soda kue yang berfungsi sebagai pengawet
5. Dan jadilah cincau sesuai dengan warna yang anda inginkan.

Warna cincau yang bermacam-macam, berkisar dari hijau hingga hijau pekat, bahkan hitam, namun disertai dengan kesan tembus pandang (transparan) memiliki konsistensi yang berbeda-beda pula. Warna dan konsistensi cincau berbeda-beda karena tumbuhan yang dipakai juga berbeda-beda.

Manfaat yang Terkandung

1. Cincau sangat baik dikonsumsi oleh semua kalangan. Bahan ini sangat kaya mineral terutama kalsium dan fosfor.
2. Cincau juga baik dikonsumsi bagi orang yang sedang menjalani diet karena rendah kalori namun tinggi serat
3. Cincau dipercaya mampu meredakan panas dalam, sembelit, perut kembung, demam dan diare.
4. Sedangkan serat bermanfat untuk membersihkan organ pencernaan dari zat karsinogen penyebab kanker.
5. Daun cincau hijau mengandung senyawa dimetil kurin-1 dimetoidida. Zat ini bermanfaat untuk mengendurkan otot.
6. Senyawa lain seperti isokandrodendrin dipercaya mampu mencegah sel tumor ganas.
7. Cincau juga mengandung alkaloid bisbenzilsokuinolin dan S,S-tetandrin yang berkhasiat mencegah kanker pada ginjal, antiradang dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Potensi cincau juga diuji dengan cara dipaparkan pada empat jenis sel kanker, yaitu sel kanker darah (leukemia), kanker mulut rahim, paru, dan payudara. Ekstrak daun cincau ternyata mampu secara mengagumkan membunuh sel kanker darah (leukemia) sebesar 55-90 persen. Sementara kemampuan cincau membunuh sel kanker lain sekira 60 persen. Hal ini menunjukkan cincau hijau mengandung komponen bioaktif pembunuh sel kanker. Selain itu, ternyata cincau hijau juga mampu menyingkirkan senyawa-senyawa berbahaya pemicu kanker.

Kini, manfaat cincau terhadap kanker sedang menjadi perhatian para peneliti. Cincau hijau dipastikan mengandung klorofil, zat yang memberi warna hijau pada daun. Banyak literatur menyebutkan klorofil sebagai zat antioksidan, antiperadangan, dan antikanker. Masih banyak penelitian dilakukan atas khasiat cincau ini, baik cincau hitam maupun hijau. Tak ada salahnya, sembari menunggu hasil yang lebih meyakinkan, kita mengonsumsi cincau yang cukup murah ini.

===============================================================================================

Catatan : Sebaiknya untuk penggunaan sebagai obat harus yang segar atau yang belum menjadi agar/ jelly , supaya ramuan mengembang di dalam perut dan mengikat kelebihan lemak dan asam lambung di dalam perut juga bisa menutup luka atau pendarahan dalam lambung dan usus . ( Dengan Cara A (cara pertama ))
===============================================================================================
                                            Nutrisi Terkandung dalam 100 g Cincau

                                                                                 Energi:  122 kkal
                                                                                 Protein:  6 g
                                                                   Lemak :  1 g
                                                                   Karbohidrat :  26 g
                                                                                Kalsium :  100 mg
                                                                                Fosfor :  100 mg
                                                                   Zat besi :   3.3 mg
                                                                   Vitamin A :   10.750 SI
                                                                               Vitamin B1 :   80 mh
                                                                               Vitamin C :  17 mg
                                                                   Serat Makanan :  6.23 g

source: tanamanherbal 

Minggu, 02 Oktober 2011

Mengidentifikasi sumber Glucosamine Chondroitin

Tubuh memiliki beberapa elemen yang menyerupai komposisi kimia glucosamine chondroitin. Unsur-unsur terutama berhubungan dengan menjaga sendi fungsional. Mereka tidak menunjukkan apakah orang akan terus memimpin hidup bebas artritis. Itu sebabnya beberapa ahli medis telah mengidentifikasi penggunaan suplemen sebagai solusi untuk masalah ini. Pembentukan tulang rawan penting untuk tujuan bantalan sendi dan komposisi kimia ini yang membuat proses ini mungkin.

1. Mencari sumber-sumber alam bahan aktif:
Chitosamine adalah senyawa alami yang ditemukan pada tutup keras kerang. Zat ini sangat mirip dengan komposisi tulang rawan. Sebagai hasil dari penelitian ilmiah produk disajikan dalam format yang berbeda termasuk hidroklorida, N-asetil glukosamin atau NAG. Anda juga dapat menemukannya dalam bentuk glukosamin sulfat yang mengkombinasikan unsur dasar dengan garam mineral. Tingkat penyerapan manusia cukup baik.

2. Format untuk mengambil suplemen:
Anda memiliki pilihan yang baik pilihan termasuk bentuk bubuk, tablet dan kapsul. Ada beberapa orang yang lebih memilih untuk mengambil suplemen sebagai cairan. Kombinasi metode melibatkan lebih dari satu suplemen untuk tujuan untuk mendapatkan manfaat maksimal. Hasil yang diharapkan adalah bahwa pasien sendi akan secara signifikan meningkatkan. Demikian juga orang-orang yang menderita dari osteoartritis dapat menggunakan intervensi semacam ini untuk mendapatkan hasil yang mereka cari. Ada beberapa sengketa Apakah suplemen benar-benar mengurangi rasa sakit atau mengurangi bersama kehancuran. Sebagian besar laporan mengurangi kekakuan anekdot di alam.

3. Pertimbangan keselamatan:
Anda mungkin mendapatkan efek samping yang parah dan bahkan beberapa reaksi alergi. Pasien mungkin juga perlu berhati-hati dari interaksi obat. Kondisi jantung dan hipertensi dapat diperburuk oleh konsumsi glucosamine chondroitin. Anda juga harus berhati-hati dari fakta bahwa proses manufaktur untuk suplemen ini tidak standar. Oleh karena itu nakal elemen dapat mengambil keuntungan dari situasi. Konsentrasi bahan aktif yang mungkin juga berarti bahwa Anda harus mengubah dosis dari waktu ke waktu untuk menjaga dengan semua persyaratan.

4. Pertimbangkan penggunaan  jangka panjang:
Penggunaan glucosamine chondroitin bukanlah tanpa risiko. Anda dapat membaca semua penelitian yang tersedia di internet tetapi hasilnya konklusif jarang. Sebaliknya, Anda perlu menemukan sebuah model yang tidak akan tempat hidup Anda dalam bahaya. Pada saat yang sama Anda perlu memastikan bahwa ada perlindungan memadai untuk Anda dalam semua situasi yang berbeda.

source: benenumeric.com

Vaksinasi Mencegah Kesakitan, Kematian, dan Kecacatan Anak

Merupakan keinginan semua orang tua untuk mempunyai anak yang sehat, tidak sakit, dan tidak cacat. Pertumbuhan dan perkembangannya optimal. Paradigma anak sehat meliputi sehat fisik, sehat kognitif dan sehat emosi-sosial-moral.
Sehat fisik, artinya pertumbuhan dan perkembangan fisik optimal, ditunjukkan dengan perubahan tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, pematangan fungsi organ-organ tubuh sesuai dengan umur.
Sehat kognitif. Anak mempunyai kemampuan untuk mengenali, mengerti, mengingat, membandingkan, mencocokkan, menggabungkan, merangkai, mengekspresikan, menghasilkan ide, pengetahuan, dan ketrampilan baru.
Sehat emosi-sosial-moral. Anak gembira, berani, optimis, percaya diri, dapat mengeksplorasi lingkungan, dapat mengendalikan diri, beradaptasi dengan lingkungan, mengerti baik-buruk, benar-salah, boleh-tidak boleh.
Mengapa anak bisa sakit? Anak sakit karena kekebalan(imunitas) tubuh alamiah tidak cukup mampu melindungi tubuh. Ketika penyebab sakit tidak bisa ditolerir oleh tubuh, maka anak akan sakit. Penyebab sakit antara lain: infeksi, kelainan bawaan, gangguan metabolisme, kekurangan gizi, cedera, kecelakaan, keracunan, penyakit imunologi, dan degeneratif.
Sebaliknya, seseorang akan menjadi kebal (imun) terhadap suatu penyakit karena adanya sistem imunitas. Imunitas terbagi menjadi 2 yaitu imunitas alami dan imunitas didapat. Imunitas alami bersifat aktif dan pasif. Imunitas alami aktif merupakan reaksi tubuh terhadap suatu infeksi, misalnya bila seseorang menderita cacar air, maka dalam tubuhnya kan terbentuk sistem imunitas yang menjaga terulangnya infeksi cacar air. Imunitas alami pasif didapatkan bayi dari ibunya melalui jalur plasenta. Disini sistem kekebalan ibu “menular” ke janin melalui plasenta.
Imunitas didapat mengandung arti bahwa tubuh mendapatkan kekebalan dari rangsangan luar tubuh. Tubuh disuplai sistem kekebalan dari luar. Suplai disini bisa berupa sel-sel kekebalan yang sudah jadi (injeksi antibodi, disebut imunitas didapat pasif) maupun perangsangkekebalan pada tubuh pasien (vaksinasi, disebut imunitas didapat aktif).
Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)2001 dan Survei Demografi dan Kesehatan (SKDI) 2002-2003, kematian satu bayi (0-12 bulan) terjadi tiap 3, 1 menit dan kematian balita tiap 2, 5 menit.
Vaksinasi adalah memberikan kekebalan aktif (kuman) pada seseorang untuk merangsang kekebalan pada tubuh pasien sehingga ia menjadi kebal dan terlindungi dari penyakit tertentu. Mengapa vaksinasi penting? Vaksinasi akan meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah penyakit berbahaya dan komplikasi yang bisa ditimbulkannya.
Vaksin merupakan salah satu media intervensi paling efektif untuk mengurangi dan mencegah penyakit infeksi berbahaya. 26 penyakit di dunia ini diketahui dapat dicegah dengan vaksin. Vaksinasi pun sudah dicanangkan sebagai proteksi global.
Program Imunisasi di Indonesia ada dua, yaitu PPI dan non PPI. PPI adalah Program Pengembangan Imunisasi dimana program ini diwajibkan bagi anak pada usia tertentu dan didanai oleh pemerintah. Yang termasuk PPI adalah vaksinasi Hep B, BCG, DPT, anti-Polio, Campak. Non PPI adalah vaksinasi HiB, Hepatitis A, MMR, Varicella, Typhoid.
PPI adalah program dasar dan wajib. Bayi umur 6 bulan mendapatkan 16 kali suntikan. Hal tersebut menjadi salah satu sebab program imunisasi kurang berhasil. Jumlah suntikan yang diterima bayi menjadi kekhawatiran orang tua dan hal tersebut menyebabkan terjadinya “drop out”.
Solusi untuk mengurangi jumalh suntikan? Dibuatlah vaksin kombinasi. Vaksin Kombinasi adalah vaksin yang terdiri dari dua atau lebih antigen (kuman) berbeda yang dikombinasikan / digabung dalam satu sediaan. Keuntungan vaksin kombinasi adalah:
• Lebih praktis dan ekonomis
• Jumlah suntikan berkurang sehingga lebih nyaman.
• Jumlah kunjungan ke penyedia layanan kesehatan berkurang.
Contoh vaksin Kombinasi:
• DPT (Difteri, Pertussis, Tetanus)
• MMR (Mumps, Measles, Rubella)
• Hepatitis A +B
• DPaT – HiB – Polio (5 in 1)
Vaksin Kombinasi terbaru yang telah tersedia di Indonesia adalah DPaT – HiB – Polio.
Apa saja isi vaksin tersebut?
• Komponen DPaT: Diphteria – Pertusis – Tetanus
o Diphteria
Penyakit infeksi oleh bakteri C. diphteriae, menyebabkan sumbatan jalan napas dan mengganggu otot jantung, mudah menular, dan menyebabkan kematian yang tinggi pada anak dan manula.
Komponen racun (toksoid) bakteri ini yang yang dijadikan vaksin.
o Pertusis (Batuk Rejan, 100 hari)
Penyakit infeksi oleh Bordatella pertussis, menyebabkan batuk lama dan berat, sangat menular.
Bakteri mati dijadikan komponen vaksin, ada 2 jenis:
§ DPwT: pertussis whole cell, bakteri utuh mati
§ DPaT: pertussis aseluler , lebih menguntungkan karena efek samping panas, bengkak dan kemerahan jauh berkurang.
o Tetanus
Penyakit infeksi oleh Clostridium tetani, menyebabkan kaku otot mulut, dada, punggung, perut. Merupakan 10 penyebab kematian tertinggi.
Toksoid tetanus dijadikan sebagai komponen vaksin.
• Komponen HiB
Vaksin HiB ini mencegah penyakit yang disebabkan Hemophylus influenza tipe B, seperti meningitis (radang selaput otak), pneumonia (radang paru berat)
• Komponen Polio
Vaksin Polio mencegah infeksi virus polio yang menyebabkan poliomyelitis (lumpuh layu).
Bentuk sediaan vaksin polio ada 2 macam:
• Vaksin polio tetes, lebih sering diikuti kejadian ikutan pasca imunisasi, seperti lumpuh layu.
• Vaksin polio suntik, merupakan bagian dari vaksin kombinasi.
Jadwal pemberian vaksin kombinasi DPaT-HiB-Polio berdasarkan rekomendasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)2010:
• Usia minimal 6 minggu
• Jadwal: 2,3,4 bulan atau 2, 4, 6 bulan, dan mendapat booster(ulangan) pada tahun ke 2 (18 bulan).
Imunisasi telah terbukti menyelamatkan jutaan bayi dan balita. Dengan adanya vaksin kombinasi akan semakin memperbaiki cakupan keberhasilan program imunisasi. Petugas kesehatan mempunyai tugas untuk memberikan informasi yang benar tentang imunisasi kepada masyarakat. Jangan sampai orang tua lebih takut pada efek samping daripada takut pada penyakitnya. 

(sumber: dr. A. Ratnaningsih, Sp.A)