KANKER BAGAIKAN SILUMAN
Kanker adalah pencuri dan penyamar biologis yang membobol sel lalu membajak mekanismenya sehingga sel berkembang dan membelah dengan cara berbahaya. Dr Lewis Cantley, Kepala Pusat Kanker di Weill Cornell Medical College and NewYork- Presbyterian Hospital di New York City, mendeskripsikan, penyamar biologis itu ”membuat bingung jalur penanda”, tak hanya menguasai pertumbuhan, tapi juga umur sel. Laporan Bill Saporito mengulas secara mendalam ”konspirasi” riset oleh suatu tim dengan pendekatan lintas disiplin untuk mencapai kemungkinan penyembuhan dengan hasil yang lebih cepat. Meski memberi harapan, para peneliti terus bekerja untuk mempelajari pola mutasi sel penyebab segala jenis kanker karena munculnya tipe-tipe baru yang baru dikenali pada stadium lanjut.
Kanker tak bisa diperlakukan seperti penyakit lain, yang bisa ditinggal begitu pengobatan selesai. Kanker bukan hanya satu jenis penyakit, melainkan bisa puluhan, bahkan ratusan. Tak semua kanker disebabkan oleh satu agen, virus, atau bakteri yang bisa dihalau atau ditumpas. Sel kanker bekerja seperti angkatan bersenjata lengkap dalam jumlah besar, yang bak siluman, menyerang udara, laut, dan darat. Karena pada hampir semua jenis kanker, kesembuhan lebih dimaknai sebagai memenangi pertempuran, tetapi tak bisa didefinisikan sebagai kesembuhan. Kanker bukanlah sesuatu yang didapat tubuh dan sehat bukanlah sesuatu yang dimiliki. Keduanya adalah kondisi: proses dinamis yang dijalani tubuh. Keduanya adalah kata kerja. Tubuh adalah suatu sistem yang sangat kompleks. Sistem tubuh manusia berbeda- beda. Segelas anggur merah yang menyehatkan tubuh seseorang bisa jadi membunuh orang yang lain. Dengan memahami tubuh sebagai suatu sistem, setiap orang harus belajar menginterpretasi tanda-tanda yang disampaikan tubuh. Perhatikan warna kuku, panjang jari, pergelangan kaki, dan cermati perubahannya.
Nasihat hidup sehat masa kini bisa terkesan kuno. Namun memiliki dasar sangat kuat untuk diungkapkan. Diingatkan, tubuh dirancang untuk bergerak. Hasil studi selama 13 tahun memperlihatkan, duduk selama empat jam terus-menerus meningkatkan risiko kena penyakit jantung dua kali lipat meski rutin berolahraga, dan meningkatkan kemungkinan terkena kanker. Duduk lama sama bahayanya dengan merokok. Bahaya duduk lama adalah peradangan, dan itu merupakan faktor risiko yang mematikan. Pemakaian sepatu hak tinggi selama bertahun-tahun tanpa jeda adalah penyebab stres sendi-sendi kaki dan punggung bawah. Stres berarti peradangan, dan peradangan kronik mematikan karena memperlambat dan menghambat proses perbaikan DNA tubuh. Kondisi itu berkaitan dengan kanker, serangan jantung, alzheimer, diabetes, dan penuaan dini. Selain penggunaan sepatu yang nyaman, tidak menganggap remeh flu, dan menanyakan manfaat statin dan baby aspirin kepada dokter jika usia Anda di atas 50 tahun, hal penting lainnya adalah jam tidur tetap dan tidak tidur seharian pada akhir pekan. Hindari tidur siang kecuali memiliki kebiasaan tidur siang sejak kecil. Jadwal makan harus diusahakan pada jam yang tetap dan tidak mengonsumsi apa pun yang dianggap sehat secara eksesif. Misalnya, apakah tubuh membutuhkan 10 wortel yang dijus sekaligus. Para dokter ahli juga mempertanyakan definisi ”segar” kalau makanan atau minuman berada di perjalanan sepanjang ratusan sampai ribuan kilometer untuk mencapai konsumen, suplemen vitamin sintetis tak banyak gunanya bagi tubuh karena gizi dari sumber alamiah (sayur, ikan, buah, dan lain-lain) tak bisa digantikan. Padahal, warga Amerika membelanjakan 25 miliar dollar AS per tahun untuk itu. Tentu saja pandangan itu memicu pro dan kontra, apalagi industri obat menguasai pasar dunia kesehatan saat ini. Namun, setidaknya telah diingatkan, dengan perubahan cara hidup dan berbagi informasi kembali pada alam (back to nature), seseorang bisa mencapai jenis kemenangan yang lain: pencegahan, penangguhan, dan pengendalian, lepas dari kanker, berarti lepas dari penyakit.
Propolis atau Lem Lebah adalah zat yang dihasilkan Lebah madu, berupa air liur lebah bercampur dengan getah-getah dari pepohonan dan pucuk daun muda. yang berfungsi melindungi sarang lebah dari dingin, panas, kelembaban dan angin, serta untuk mensterilkan sarang lebah dari kontaminasi virus, bakteri dan jamur.
Warna propolis bervariasi tergantung pada sumber botaninya, kebanyakan berwarna coklat gelap. Propolis lengket pada suhu kamar (20° Celsius) ke atas, dan menjadi keras serta rapuh pada suhu yang lebih rendah dari itu. Propolis berpotensi untuk dijadikan sebagai antimikroba alami maupun sebagai suplemen vitamin dan mineral tertentu yang mengkatalisis metabolisme. Propolis diduga berperan memelihara kesehatan, memperbaiki metabolisme dalam tubuh dan memacu pertumbuhan. ml.scribd.com/doc/ 75178947/MAKALAH-propolis. Dari berbagai wilayah penghasil propolis di seluruh dunia, Brazil dianggap sebagai penghasil propolis terbaik di dunia karena sejumlah hal berikut:
Habitat tempat hidup lebah di Brazil masih alami (dilindungi oleh pemerintah setempat) serta memiliki iklim yang bagus, Wilayah Brazil banyak ditumbuhi tanaman Bacharis Dracunculifolia dan Dalbergia sp (dengan kandungan Bioflavonoids tinggi) yang menjadi sumber makanan utama lebah disana dan menghasilkan propolis hijau serta merah yang terbukti secara ilmiah memiliki kandungan bioflavonoid yang tinggi pula
Dihasilkan oleh jenis lebah madu Afrikanisasi (Africanized honey bees/AHBs), jenis lebah madu yang paling produktif namun memiliki sistem imun yang lemah, sehingga terkondisi harus menghasilkan propolis yang kuat agar terlindungi dari infeksi virus, bakteri, jamur dan lain sebagainya.
Propolis hijau dari Brazil (Brazilian Propolis) kaya akan kelompok antioksidan yang disebut Flavanoid. Flavonoid sangat kuat dalam menetralisir radikal bebas dan mendukung sistem kekebalan tubuh (immune system) alami manusia pada tingkat seluler, dan membantu regenerasi sel. Di samping itu, Proplis juga mengandung Asam Fenol penting yang disebut Artepilin C. Brazilian Propolis juga mengandung sejumlah vitamin seperti vitamin B1,B2,B6,C dan E, juga sejumlah mineral seperti Mg, Ca, I, K, Na, Cu, Zn dan Fe, serta beberapa asam lemak.
Propolis memiliki nilai ORAC yang tinggi jika dibanding dengan sumber bahan makanan lain. Hal ini menunjukkan bahwa antioksidan dalam propolis memiliki efektifitas yang tinggi dalam melawan radikal bebas yang memicu beragam penyakit degeneratif seperti kanker.
Efek biologis Propolis
Propolis telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional. Studi laboratorium menunjukkan bahwa propolis memiliki efek antitumor. Salep yang terbuat dari propolis mampu sembuhkan herpes. Selain itu, propolis juga digunakan untuk meningkatkan system kekebalan tubuh dan flavonoid dalam propolis berfungsi sebagai antioksidan. Propolis bahkan mungkin memainkan peran dalam pencegahan ulkus lambung. Sebuah penelitian telah menyelidiki adanya efek sinergis yang mungkin antara ekstrak etanol propolis dengan beberapa antibiotik (amoksisilin, ampisilin, dan cefaleksin) terhadap S. Thypii.
Efek Flavanoid Bagi Kesehatan Manusia
Distribusi flavonoid sangat luas, dan toksisitasnya relatif sangat kecil. Banyak hewan termasuk manusia menelan flavonoid dalam jumlah yang signifikan dalam makanan mereka. Penelitian in vitro menunjukkan bahwa flavonoid juga dapat bersifat sebagai antialergi, antiinflamasi, antimikroba, antikanker dan antidiare.
Efek Artepillin C Bagi Kesehatan Manusia
Artepillin C [[3-{4-hydroxy-3,5-di(3-methyl-2-butenyl)phenyl}-2 (E)-propenoic acid] adalah senyawa fenolik yang diisolasi dari brazilian propolis. Lebah mengumpulkan eksudat dari Bacharis dracunculifolia untuk menghasilkan propolis hijau, yang berisi Aterpillin C dalam jumlah yang besar .
Arterpillin C memiliki peran sebagai antimikroba, antitumor, apoptosis inductor dan juga sebagai immunomodulator. Artepillin C sangat aktif dalam menghambat pertumbuhan sel tumor dan kanker.
Riset Ilmiah
Seiring dengan tren pemanfaatan propolis, para periset menguji ilmiah lem iebah itu. Dra Mulyati Sarto MSi, peneliti di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, membuktikan bahwa propolis sangat aman dikonsumsi. Dalam uji pra klinis, Mulyati membuktikan LD50 propolis mencapai lebih dari 10.000 mg LD50 adalah lethal dosage alias dosis yang mematikan separuh hewan percobaan. Jika dikonversi, dosis itu setara 7 ons sekali konsumsi untuk manusia berbobot 70 kg Faktanya, dosis konsumsi propolis di masyarakat amat rendah, hanya 1-2 tetes dalam segelas air minum. Dosis penggunaan lain pun hanya 1 sendok makan dilarutkan dalam 50 ml air. Tingkat toksisitas propolis sangat rendah, jika tak boleh dibilang tidak toksik," kata Mulyati. Bagaimana efek konsumsi dalam jangka panjang? Master Biologi alumnus Universitas Gadjah Mada itu juga menguji toksisitas sub kronik. Hasilnya konsumsi propolis dalam Jangka panjang tak menimbulkan kerusakan pada darah, organ hati, dan ginjal. Dua uji ilmiah Itu-toksisitas akut dan toksisitas subkronik membuktikan bahan suplemen purba itu sangat aman dikonsumsi. Propolis itu pula yang dikonsumsi Evie Sri, kepala Sekolah Dasar Negeri Kertajaya 4 Surabaya, untuk mengatasi kanker payudara stadium IV. Evie akhirnya sembuh dari penyakit mematikan itu. Kesembuhannya selaras dengan riset Prof Dr Mustofa MKes, peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang meriset In vitro propolis sebagai anti kanker. Sang guru besar menggunakan sel HeLa dan Siha (keduanya sel kanker serviks) serta T47D dan MCF7 (sel kanker payudara). Selain itu ia juga menguji in vivo pada mencit yang diinduksi 20 mg dimethilbenz(a)anthracene (DMBA), senyawa karsinogenik pemicu sel kanker.
Frekuensi pemberian 2 kali sepekan selama 5 minggu. Hasil riset menunjukkan propolis mempunyai efek sitotoksik pada sel kanker. Nilai IC50 pada u]i in vitro mencapai 20-41 ng/ml. IC50 adalah inhibition consentration alias konsentrasi penghambatan propolis terhadap sel kanker. Untuk menghambat separuh sel uji coba, hanya perlu 20-41 jig/ml. Angka itu setara 0,02-0,041 ppm. Bandingkan dengan tokoferol yang paling top sebagai antioksidan. Nilai IC50 tokoferol cuma 4-8 ppm. Artinya untuk menghambat radikal bebas dengan propolis perlu lebih sedikit dosis ketimbang tokoferol. Dengan kata lain nilai antioksidan propolis jauh lebih besar daripada tokoferol.
Pada uji in vivo, propolis berefek antiproliferasi. Proliferasi adalah pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali sehingga berhasil membentuk kelompok. Dari kelompok itu muncul sel yang lepas dari induknya dan hidup mandiri dengan "merantau" ke jaringan lain. Antiproliferasi berarti propolis mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Terjadi penurunan volume dan jumlah nodul kanker pada tikus yang diberi 0,3 ml dan 1,2 ml propolis," ujar dr Woro Rukmi Pratiwi MKes, SpPD, anggota tim riset. Dalam penelitian itu belum diketahui senyawa aktif dalam propolis yang bersifat antikanker. Namun, menurut dr Ivan Hoesada di Semarang, Jawa Tengah, senyawa yang bersifat anti kanker adalah asam caffeat fenetil ester. Banyak bukti empiris yang menunjukkan penderita-penderlta penyakit maut sembuh setelah konsumsi propolis. "Penyakitnya berat yang dokter spesialis sudah pasrah," kata dr Ivan. Sekadar menyebut beberapa contoh adalah Siti Latifah yang mengidap stroke, Wiwik Sudarwati (gagal ginjal), dan Rohaya (diabetes mellitus). Menurut dr Hafuan Lutfie MBA mekanisme kerja propolis sangat terpadu.
Dalam menghadapi sel kanker, misalnya, propolis bersifat anti inflamasi alias antiperadangan dan anastesi atau mengurangi rasa sakit. Yang lebih penting Propolis menstimuli daya tahan tubuh. Tubuh diberdayakan agar imunitas bekerja sehingga mampu memerangi penyakit, kata Lutfie, dokter alumnus Universitas Sriwjaya. Kemampuan propolis meningkatkan daya tahan tubuh disebut imunomodulator. Dr dr Eko Budi Koendhori MKes dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga membuktikan peningkatan kekebalan tubuh tikus yang diberi propolis.
Biasanya infeksi Mycobacterium tuberculosis bakteri penyebab tuberkulosis (TB) menurunkan kekebalan tubuh dengan indikasi anjloknya interferon gamma dan meningkatkan interleukin 10 dan TGF. Interferon gamma adalah senyawa yang diproduksi oleh sel imun atau sel T yang mengaktifkan sel makrofag untuk membunuh kuman TB. Interleukin dan TGF merupakan senyawa penghambat interferon gamma. Doktor ahli tuberkulosis itu membuktikan interferon gamma tikus yang diberi propolis cenderung meningkat hingga pekan ke-12. Sebaliknya interleukin 10 justru tak menunjukkan perbedaan bermakna. "Pemberian propolis pada mencit yang terinfeksi TB mampu mengurangi kerusakan pada paru-paru dengan cara meningkatkan sistem imun tubuh," kata dr Eko.
Khasiat Propolis
Berikut beberapa penyakit yang proses penyembuhannya dibantu propolis
Stroke - Migrain - TBC - Hipertensi - Demam Berdarah - Batu ginjal - Gagal Ginjal - Ambeien - Asam urat - Rematik - Kanker - Herpes - Jantung Koroner - Tifus - Prostat - Sinusitis - Hipertiroid - Leukemia - Asma - Tumor Payudara - Kolesterol - Hepatitis B - Maag - Usus buntu - Kista Endornertriosis - Infertilitas - Diabetes Melitus - Osteoporosis - Osteoartritis
MENBAPA HARUS RHIZOMA BRAZILIAN PROPOLIS
· Sumber propolis dari Brazil yang merupakan produsen propolis terbaik di dunia
· Mengandung Flavanoid dengan kadar tertinggi serta senyawa Aterpillin C, sehingga dianggap sebagai Propolis Premium
· Sudah dihilangkan unsur wax (lilin)-nya sehingga menghasilkan larutan jernih jika dicampur dengan air.
Diolah dengan Teknologi Nano (partikel propolisnya berukuran sangat kecil) sehingga mudah dan cepat diserap oleh tubuh secara sempurna dan menghasilkan efek penyembuhan yang cepat dengan tingkat efikasi yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar